MAKALAH
KARAKTERISTIK DAN
KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH DASAR
Modul
2 Kb 1-4
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta
Didik
Tutor Pembimbing Zaidan Jauhari, S.Pd, MT
Disusun Oleh :
Nyayu Chotimah (834872636)
PROGRAM
S1 BI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TERBUKA
PALEMBANG
2018.2
KATA
PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat
kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas materi tentang
“Karakteristik dan Kebutuhan Peserta
Didik Usia Sekolah Dasar”.
Makalah
ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang sangat diperlukan dalam materi perkuliahan
demi mendapatkan pemahaman yang maksimal dalam melakukan kegiatannya dan
sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa untuk memenuhi tugas
pembuatan makalah pada mata kuliah ini. Penulis menyadari bahwa penulis tidak dapat menyusun
makalah ini tanpa ada bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak.
Penulis menggucapkan terimakasih kepada Bapak Zaidan Jauhari, S.Pd, MT sebagai pembimbing kami di mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, teman-teman
dan orang tua kami yang sudah memberi dukungan sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Dalam
pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis akan dengan senang hati menerima saran
maupun kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan selanjutnya.
Akhir
kata penulis mohon maaf apabila ada
kekurangaan dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah yang telah dibuat dapat
bermanfaat bagi semua pembaca.
Sekayu , Oktober 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman Judul
....................................................................................................i
Kata Pengantar…………………………………………………………………ii
Daftar Isi....... ……………………………………………….............................iii
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………….......1
A.
Latar Belakang ………………………………………………………... 1
B
Rumusan Masalah ……………………………………………………..
1
C.
Tujuan Penulisan ……………………………………………………... 2
D.
Manfaat Penulisan …………………………………………………….
2
BAB II. KARAKTERISTIK
PESERTA DIDIK USIA SD ....................... 3
A.
Pengertian Peserta Didik ……………………………………………...... 3
B.
Karakteristik dan Kebutuhan Peserta
Didik usia ..................................... 3
1. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani Selama pertengahan Masa
Kanak-kanak ……………………………………...................... 3
2. Perkembangan Bahasa, Sosial, Moral, dan Sikap……………... 4
C. Perbedaan Individu Anak Sekolah Dasar……………………………..... 6
D. Jenis-jenis Kebutuhan Anak Usia Sekolah
Dasar……………………… 6
BAB III. PENUTUP
……………………………………………………....
12
A.
Kesimpulan …………………………………………………………..... 12
B.
Saran ………………………………………………………………...... 13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan anak pada usia sekolah dasar (enam sampai dua belas tahun)
merupakan sesuatu yang kompleks. Artinya banyak faktor yang turut berpengaruh
dan saling terjalin dalam berlangsungnya proses perkembangan anak. Baik
unsur-unsur bawaan maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam
berinteraksi dengan lingkungan, saling memberikan kontribusi tertentu terhadap
arah dan laju perkembangan anak tersebut.
Guru, terutama guru SD
diharapkan mempunyai pemahaman konseptual tentang perkembangan dan cara belajar
anak di SD. Pemahaman konseptual tersebut meliputi gambaran tentang siapa anak
SD dan bagaiamana mereka berkembang, yang mencakup tentang karakteristik
perkembangan anak usia SD dalam berbagai aspek fisik dan motorik, intelektual
emosi, bahasa, sosial, moral, sikap dan kesadaran beragama.
Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh
dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk
keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak.
Dengan bekal pemahaman
konstektual tersebut, guru diharapkan dapat mengaplikasikan pemahaman tersebut
dalam menyelenggarakan proses pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan
anak SD.
B.
RUMUSAN MASALAH
a.
Siapakah peserta didik itu?
b.
Bagaimanakah pertumbuhan fisik atau jasmani pada anak usia SD?
c.
Bagaimanakah perkembangan intelektual dan emosional pada anak
usia SD?
d.
Bagaimanakah perkembangan bahasa, sosial, moral dan sikap pada anak usia SD?
e. Bagaimana perbedaan individu dan jenis-jenis kebutuhan anak usia
Sekolah Dasar?
C.
TUJUAN PENULISAN
a. Untuk mengetahui pengertian peserta didik.
b.
Untuk mengetahui pertumbuhan fisik atau jasmani pada anak usiaSD?
c.
Untuk mengetahui perkembangan intelektual dan emosional anak usia
SD.
d.
Untuk mengetahui perkembangan bahasa, sosial, moral, dan sikap
pada anak usia SD.
e.
Untuk mengetahui perbedaan individu dan jenis-jenis kebutuhan anak
usia SD.
f.
Untuk mengetahui perkembangan kesadaran beragama anak usia SD.
D. MANFAAT
PENULISAN
Setelah
mempelajari makalah ini diharapkan kita dapat
mengetahui dan mengerti perkembangan peserta didik, sehingga nantinya kita dapat menerapkan ketika menghadapi peserta didik usia SD.
BAB II
KARAKTERISTIK DAN
KEBUTUHAN PESERTA
DIDIK USIA SEKOLAH DASAR
A. Pengertian Peserta Didik
Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah
individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik
fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing. Sebagai individu yang
tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan
yang konsisten menuju kearah optimal kemampuan fitrahnya.(Arifin, 1996)
Dalam
persfektif Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun2003 pasal 1
ayat 4, ”Peserta didik diartikan sebagai anggota msyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jejang dan jenis
pendidikan tertentu.”
B.
Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
KB 1. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani serta
Perkembangan Intelektual dan emosional
a.
Pertumbuhan Jasmani Selama Pertengahan Masa Kanak-kanak
1. Tingkat
pertumbuhan
2. Nutrisi
dan pertumbuhan
Untuk mendukung pertumbuhan ,anak2
memerlikan 2.400 kalori sehari,34 gr protein dan rata2 karbohidrat yang tinggi
paling minimum harus tetap di pertahankan (E.R
William & Cakiendo)
3. Kesehatan dan
kebugaran anak
b. Beberapa Aspek Kesehatan dan Kebugaran Masa
Kanak-kanak
1. Obesity
Anak yang diadopsi ternyata
mempunyai korelasi positif dengan orang tua aslinya, namun tidak ada korelasi
sama sekali dengan orang tua yang mengadopsinya (A.J. Stunkard, Foch &
Hrubec, 1986).
2.
Kondisi medis pada masa kanak-kanak
3.
Penglihatan
4.
Kesehatan gigi
5.
Kebugaran anak
c. Perkembangan
Intelektual dan Emosional
1.
Perkembangan intelektual
a.
Perkembangan kognitif: tahap operasi konkret Piaget
Kadang-kadang
anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret, yaitu pada waktu
anak dapat berpikir secara logis mengenai segala sesuatu.
b.
Berpikir
operasional
Menurut Piaget pada tahap
ketiga, anak-anak mampu berpikir operasional: mereka dapat mempergunakan berbagai
simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas mental
sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk mulai
berpikir dalam aktivitasnya.Pada masa ini anak berkurang sifat egoisnya
c.
Konservasi
Adalah
salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai operasi
pada tahap kongkret. Atau kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua
bilangan yang sama akan tetap sama dalam substansi berat atau volume selama
tidak ditambah atau dikurangi.
2.
Perkembangan emosional
a.Gangguan emosional pada anak:takut
suasana gelap,takut berhadapan dengan dokter
b.Beberapa tipe masalah
emosional.Kebrutalan atau kebringasan anak nampak pd
perilakunya,misal;berkelahi berbohong mencuri merusak hakmilik dan bentuk lain
yang berbeda .
c. Gangguan kecemasan
d. Takut sekolah
e. Kematangan sekolah
f. Depresi pada masa anak2
g.Perawatan problema emosional
h.Stres
KB 2. Perkembangan Bahasa, Sosial, Moral, dan Sikap
A. Perkembangan Bahasa
Perkembangan
bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur
kata.Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, periode linguistik
(0-1 tahun) dan linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah anak
mengucapkan kata-kata yang pertama.
Periode linguistik terbagi dalam
tiga fase besar:
1. Fase
satu kata atau holofrase
Anak
mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kompleks. Misal
kata duduk, bagi anak dapat berarti mau duduk, kursi tempat duduk dll
2. Fase
lebih dari satu kata
Muncul
pada anak berusia sekitar 18 bulan. Anak sudah dapat membuat kalimat sederhana
yang terdiri dari dua kata
3. Fase
ketiga adalah fase diferensiasi
Keterampilan
anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak
bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu
mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya.
Jenis-jenis
bahasa:
a.
Bahasa tubuh
b.
Bicara
Bagi anak,
bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi untuk
mencapai tujuanya, misalnya:
1) sebagai
pemuas kebutuhan dan keinginan
2) sebagai
alat untuk menarik perhatian orang lain
3) sebagai
alat untuk membina hubungan sosial
4) sebagai
alat untuk mengevaluasi diri sendiri
5) untuk
dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan oranglain
6) untuk
mempengaruhi perilaku orang lain
c.
Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal
1) kematangan
alat berbicara
2) kesiapan berbicara
Kesiapan
dimulai sejak anak berusia 12-18 bulan,yang disebut teachable moment
dari perkembangan bicara
3) adanya
model yang baik untuk dicontoh
4) kesempatan
berlatih
5) motivasi
untuk belajar dan berlatih
6) bimbingan
d.Gangguan dalam perkembangan berbicara
1.anak cengeng
2.anak
sulit memahami isi pembicaraan orang lain
B. Perkembangan Sosial, Moral, dan Sikap
1. Perkembangan
sosial
Ganjaran
atau hukuman yang diberikan orang tua terhadap anaknya dapat diuraikan sebagai
berikut:
a.
Ganjaran/hadiah
Fungsi hadiah:
1) memiliki
nilai pendidikan
2) memberikan
motivasi kepada anak
3) memperkuat
perilaku,ini berarti menumbuhkan keyakinan ,kepercayaan diri dan pemahaman
bahwa sesuatu dilakukan tersebut betul serta diakuui kebenaranya oleh
lingkungan setempat.
b.
Hukuman
1) Fungsi
hukuman
a) Fungsi
resktriktif
Dengan diberikannya suatu hukuman
kepada anak, ini berarti bahwa pengulangan perilaku yang tidak diharapkan dalam
masyarakat tidak akan terjadi lagi.
b) Hukuman
sebagai fungsi pendidikan
Menjelaskan
kepada anak tentang pemahaman adanya peraturan yang berkaitan dengan perbuatan
salah atau benar
c) Hukuman
sebagai penguat motivasi
2) Syarat-syarat
hukuman
a) sebaiknya
hukuman sgra diberikan kepada anak yang membuat kesalahan & patut mendapat
hukuman
b) diberikannya
secara konsisten
c) hukuman
yang diberikan harus bersifat konstruktif
d) hukuman
yang diberikan bersifat impersonal
e) dalam
memberikan hukuman harus disertai alas an
f) hukuman dpt digunakan
sbgalat mengembangkan hati nurani anak
g) hukuman diberikan pada
waktu & tempat yang tepat
2. Perkembangan moral dan sikap
Proses
pembentukan perilaku moral dan sikap anak:
a. Imitasi
(imitation)
Pada
umumnya anak mulai mengadakan imitasi sejak usia 3 tahun
b. Internalisasi
Adalah
suatu proses yang merasuk pada diri seseorang (anak) karena pengaruh sosial
yang paling mendalam dan paling langgeng dalam kehidupan orang tersebut.
c. Introvert
dan Ekstrovert
Introvert adalah kecenderungan
seseorang untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya, minat, sikap.
Ekstrovert adalah kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian keluar
dirinya, sehingga segala minat, sikap dan keputusan yang diambil lebih banyak
ditentukan oleh orang lain
d. Kemandirian
e. Ketergantungan
f. Bakat
(aptitude)
Terdapat
2 jenis bakat yang dimiliki dan dapat dikembangkan,yaitu:
1. Bakat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan mengenai suatu bidang pekerjaan khusus ,contoh:bakat dagang ,menulis/menyusun karangan,bakat semacam ini disebut vocational aptidude
1. Bakat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan mengenai suatu bidang pekerjaan khusus ,contoh:bakat dagang ,menulis/menyusun karangan,bakat semacam ini disebut vocational aptidude
2. Bakat yang diperlukan untuk berhasil dalam tipe
pendidikan tertentu atau pendidikan khusus,contoh;bakat melihat ruang (dimensi
yang diperlukan oleh seorang arsitek, bakat semacam ini disebut shcolastic
aptitude
Faktor utama yang dapat mempengarui
tampilnya bakat anak:
1) faktor
motivasi, berkaitan dengan daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran
tertentu.
2) faktor
nilai atau value, berkaitan dengan bagaimana seseorang memberi arti terhadap
hasil pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya
3) konsep
diri
anak yang memiliki konsep diri yang
positif selalu berusaha berinteraksi secara timbal-balik dengan sukses yang
merupakan aktualisasi bakatnya.
KB 3.
Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Dasar
A. Perbedaan Pada Perkembangan Fisik
Perkembangan
motorik pada anak laki-laki dan perempuan usia SD
Usia
|
Perilaku yang terpilih
|
1
|
Dalam gerakan anak perempuan lebih
superior dan teliti, sedangkan pada anak laki-laki lebih superior dalam
kekuatan, dan beberapa tindakannya kurang kompleks.
|
2
|
Keseimbangan dengan berdiri satu
kaki tanpa memperhatikan kemungkinannya. Anak-anak dapat berjalan melangkah
lebar dengan seimbang
|
3
|
Memiliki kekuatan menggenggam
secara ajeg dengan tekanan 6 kg
|
4
|
Anak perempuan dapat melompat
setinggi 21 cm, sedangkan anak lelaki
dapat sampai 10 inci
|
5
|
Anak laki-laki dapat melompat
setinggi 150 cm, sedangkan anak perempuan melompat setinggi 135 cm
|
B. Perbedaan Pada Perkembangan Moral
1. Piaget
dan tahapan moral
Tahap
pertama, hambatan moralitas juga disebut (heteronomous morality), bercirikan
kekakuan, penyesuaian yang sederhana.(egosentrik)
Tahap kedua, moralitas kerja sama
juga disebut (autonomous morality), bercirikan moral yang fleksibel/kurang
bersifat egosentrik (kenyal).
Dua tahap perkembangan
moral menurut Piaget
Aspek Moralitas
|
Hambatan Moralitas
|
Kerja sama Moralitas
|
Pandangan
|
Seorang anak memandang suatu tindakan baik atau
buruk dan berpendapat bahwa tiap orangmelihatnya dengan cara yang sama
|
Anak-anak dapat
menggantikan
orang lain. Mereka tidak absolut dalam penyesuaian, tetapi melihatnya dari
beberapa sudut pandang
|
Kesungguhan
|
Anak menyesuaikan tindakan dengan penuh tanggung
jawab, bukan karena ada motif di belakangnya
|
Beberapa tindakan
penyesuaian
anak berdasarkan kesungguhan bukan karena konsekuensi
|
Peraturan
|
Anak-anak tunduk pada peraturan sebab sakral dan
tidak dapat diubah
|
Anak-anak mengenal bahwa peraturan dibuat oleh
manusia dan dapat diubah oleh manusia
|
Hukuman
|
Anak sangat takut pada hukuman
|
Anak lebih bersifat lunak terhadap hukuman yang
dikompensasika
dengan
pengorbanan dan pertolongan
|
Perbedaan Perkmbangan Moral pada anak
Tahapan
|
Perkiraan usia
|
Perkembangan
|
0
|
4-6 th
|
Anak berpendapat bahwa satu-satu
nya kemungkinan
|
1
|
6-8 th
|
Anak sadar bahwa orang lain
mengintegrasikan sesuatu situasi dgn cara yg berbeda dng interprestasi mrk
sendiri
|
2
|
8-10 th
|
Anak mempunyai kepedulian yg
bertolak belakang menyadari bahwa orang lain mempunyai pandangan yang berbeda
|
3
|
10-12 th
|
Anak dapat membayangkan bahwa
perspektif orang ketiga perlu diperhatikan
|
4
|
Remaja
|
Orang2 sadar bahwa komunikasi dan
[engambilan peranan tidak selalu dapat menyelesaikan mslh untuk mengatsi
nilai2 lawanya
|
2. Koherlberg
dan alasan moral
Koherlberg melukiskan
tiga tingkatan alasan moral:
Tingkat 1, Pra-conventional morality (anak usia 4-10 tahun) anak masih
dibawah pengawasan orang tua dan lain-lain, tunduk pada peraturan untuk
mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman.
Tingkat 2, Conventional morality (anak usia 10-13 tahun) anak telah
menginternalisasikan figur kekuasaan standar. Mereka patuh terhadap peraturan
untuk menyenangkan orang lain.atau mempertahankan perintah
Tingkat 3, Post-conventional morality (anak usia 13 tahun atau lebih)
moralitas sepenuhnya internal. Dewasa ini orang-orang telah mengenal beberapa
konflik standar moral dan memilih di antara standar tersebut.
C. Perbedaan Kemampuan
Tahap-tahap persahabatan
Tahapan
|
Usia
|
Karakteristik
|
0. Persahabatan sementara
|
3-7
|
Anak-anak bersifat egosentris, mereka berpikir hanya
mengenai sesuatu yang mereka inginkan dari hubungan
|
1. Bantuan satu arah
|
4-9
|
Anak-anak membatasi teman sebagai seseorang yang mau
mengerjakan sesuatu sebagaimana dilakukan temannya
|
2. Dua cara, bekerja sama
|
6-12
|
Persahabatan melibatkan masalah menerima dan memberi
namun masih ada unsur membedakan kepentingan diri daripada kepentingan orang
lain
|
3. Keintiman
|
9-15
|
Anak-anak memandang persahabatan seperti sesuatu
yang berlangsung lama, sistematik
|
4. Kebebasan secara otomatis
|
12-dst
|
Anak-anak saling menghargai kebutuhan temannya untuk
keduanya saling bergantung atau memiliki otonomi
|
KB 4. Jenis-jenis Kebutuhan Anak Usia Sekolah Dasar
A. Jasmaniah
Berkaitan dengan kebutuhan
pemeliharaan dan pertahanan diri, anak usia SD memasuki tahapan perkembangan
moral dan sosial yang memperhatikan pemuasan keinginan dan kebutuhannya sendiri
tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang lain.
Hurlock (1978) mengemukakan bahwa disiplin berguna bagi anak untuk:
1.
Memberikan rasa aman kepada anak, dengan memberitahukan kepada mereka
secara tegas apa yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan.
2.
Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang akan mendatangkan
pujian yang ditafsirkan sebagai tanda penerimaan dirinya.
3.
Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya, jika disiplin
tersebut sesuai dengan perkembangan dirinya.
4.
Membantu anak mengembangkan hati nuraninya, dan mengasah intuisi dalam
dirinya,shgga dapat mengambil keputusan secara bertanggung jawab dan juga dapat
mengendalikan tingkah laku.
B. Kasih Sayang
C. Memiliki
Pada
masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan
dirinya sebagai pusat perhatian. Anak-anak ini akan cenderung mengikuti aturan
dari kelompok bermainnya/setia, dan juga menggantungkan dirinya kepada kelompok
tersebut.
D. Aktualisasi Diri
Anak usia kelas tinggi di SD
mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga anak
berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap persaingan, atau berusaha
mewujudkan keinginannya yang biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk seperti
ingin jadi juara tinju, pembalap dan sebagainya.Salah satu kebutuhan yang
terkait dengan kebutuhan aktuali sasi diri adalah kebutuhan
berprestasi atau need for achievement
De Cecco dan Grawford (1974) mengajukan 4 peranan guru
memberikan dan meningkatkan motivasi siswa:
1. Membangkitkan
semangat siswa
2. Memberikan
harapan yang realistis
3. Memberikan
insentif,berupa penghargaan pujian hadiah atau kata-kata yang manis
4. Memberi
pengarahan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Peserta didik
diartikan sebagai anggota msyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui
proses pendidikan pada jalur jejang dan jenis pendidikan tertentu.
b. Perkembangan
fisik yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran proses
belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karena itu,
perkembangan motorik sangat menunjang keberhasilan belajar peserta didik.
c. Perkembangan
intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama, antara lain
kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua. Kemampuan
mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Dalam proses peniruan, kemampuan orang tua dalam mengndalikan emosinya
sangatlah berpengaruh pada anak.
d. Bahasa
telah berkembang sejak anak berusia 4 - 5 bulan. Orang tua yang bijak selalu
membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang sederhana sampai anak
memiliki keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa. Oleh karena
itu bahasa berkembang setahap demi setahap sesuai dengan pertumbuhan organ pada
anak dan kesediaan orang tua membimbing anaknya.
e. Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok
teman sebayanya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Moral
pertamakali diperkenalkan oleh lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan
masyarakat. Moral itu dikenalkan kepada anak agar anak bisa membedakan mana
yang benar, mana yang salah dan bisa menentukan sikap anak sehubungan dengan
perkembangan sosial nilai dan sikap.
f. Agama diperkenalkan kepada anak agar, anak dalam bertidak dapat sesuai
dengan ajaran agama.
B. Saran
Sebagai calon guru hendaknya kita tahu
dan memahami siapa sebenarnya anak didik kita, agar nantinya dalam kegiatan
belajar tidak terjadi salah arah.
Hendaknya kita bisa menjadi panutan yang
baik untuk anak-anak didik kita,karena segala tingkah laku kita akan mudah
sekali ditiru oleh peserta didik kita.
Dengan materi yang kami
sajikan dalam makalah ini, kami beharap saudara-saudara dapat menjadikan
referensi untuk bekal kelak saudara dalam mengetahui dan mahami perkembangan
peserta didik. Sehingga nanti pada saat anda mengajar anda dapat melakukan
proses pembelajaran berdasarkan perkembangan peserta didik tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumantri,
Mulyani. 2017. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.